Resiko Dari Melahirkan Secara Operasi Cesar
Tuesday, June 04, 2013
Add Comment
Melahirkan adalah menjadi satu hal yang paling menakutkan bagi sebagian oleh ibu hamil karena dalam proses melahirkan mereka berjuang antara hidup dan mati.Bahkan tak jarang banyak kita jumpai ibu-ibu hamil yang mau melahirkan sampai meninggal dunia.
Dalam proses melahirkan terdapat 2 jalan alternatif yaitu secara normal atau secara operasi cesar.mungkin sebagian orang sudah tau apa itu operasi cesar?Operasi Cesar adalah suatu proses melahirkan yang di lakukan oleh para dokter tanpa melalui Vagina,dalam operasi ini bayi di keluarkan melalui dinding perut dan rahim ibu hamil dan biasanya bisa berlangsung antara sekitar 20 sampai 90 menit.
Operasi cesar dapat di lakukan apabila seorang ibu hamil yang mau melahirkan di anggap kurang mampu untuk melahirkan secara normal dan itu juga atas saran dokter.Tapi belakangan ini kita banyak menjumpai banyak ibu-ibu hamil yang melahirkan dengan jalan operasi cesar dengan alasan agar menjaga daerah kewanitaannya selalu kencang maupun alasan pribadi yang tidak masuk akal.Padahal kalau saja mereka tau apa efek samping dari melahirkan secara cesar mungkin mereka akan berpikir 2 kali.
Berikut efek samping dan juga resiko yang akan di alami ibu-ibu hamil yang melahirkan secara cesar:
1.Melukai organ sekitar rahim
Di sekitar rahim terdapat organ penting
seperti kandung kemih, saluran kencing, dan usus besar. Organ-organ
serta syaraf yang terletak berdekatan bisa saja terkena goresan pisau
bedah. Meski begitu, kasus ini sangat jarang terjadi.
2.Melukai bayi
Bayi juga bisa terluka ketika dinding rahim dibuka.
3.Perdarahan
Perdarahan lanjutan yang terjadi akibat
kontraksi rahim tidak baik setelah plasenta dilahirkan sehingga Anda
membutuhkan tranfusi darah. Bila terjadi perdarahan berat saat operasi
maka pada kasus yang lebih parah akan dilakukan pengagkatan rahim.
4.Problem buang air kecil
Pada saat pembedahan dokter akan
menodorong kandung kencing agar tidak ikut tersayat ketika membuka
dinding rahim. Akibatnya, otot-otot saluran kencing akan terganggu
sehingga masih ada sisa urin di kandung kemih meski Anda sudah buang air
kecil. Penderita akan mengeluarkan urin saat tertawa, batuk, atau
mengejan. Untuk mengatasinya akan dipasang selang kateter untuk membantu
mengeluarkan urin. Lakukan latihan otot dasar panggul untuk menghindari
masalah ini.
5.Infeksi
Infeksi bisa terjadi akibat kurangnya
sterilitas alat-alat operasi, retensi urin, luka operasi yang
terkontaminasi atau melalui transfusi darah. Infeksi bakteri pada
umumnya dapat ditangani baik dengan antibiotik.
6.Perlengketan
Ibu yang menjalani operasi caesar
berisiko mengalami perlengkatan plasenta pada rahim (plasenta akreta).
Perlengketan juga bisa terjadi bila darah, jaringan rahim (endometrium)
atau jaringan plasenta tertinggal dan menempel pada usus atau organ
dalam lainnya.
7.Trombus dan emboli
Pemberian obat bius selama operasi
berlangsung dapat membuat otot-otot berelaksasi, dimikian pula dengan
otot-otot pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan aliran darah melambat.
Akibatnya, resiko pembentukan trombus dan emboli meningkat. Trombus
merupakan bekuan darah yang bisa menyumbat aliran darah. Bila bekuan
darah terbawa aliran darah maka dapat menyumbat pembuluh darah di kaki,
paru-paru, otak atau jantung. Kondisi ini dapat menimbulkan kematian
bila penyumbatan sampai terjadi otak dan jantung.
8.Emboli air ketuban
Emboli terjadi bila cairan ketuban dan
komponennya masuk ke dalam aliran darah hingga menyumbat pembuluh darah.
Emboli air ketuban bisa terjadi pada persalinan normal atau operasi
Caesar, sebab ketika proses persalinan berlangsung terdapat banyak
pembuluh darah yang terbuka. Kejadian ini amat sangat jarang terjadi.
0 Response to "Resiko Dari Melahirkan Secara Operasi Cesar"
Post a Comment